Inspektorat Daerah Kabupaten Natuna dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Natuna Gelar Sosialisasi Anti Korupsi Sejak Usia Dini

Ranai — Upaya pencegahan korupsi tidak hanya dilakukan melalui penindakan, tetapi juga lewat pendidikan dan pembentukan karakter sejak dini. Hal ini menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi bagi Peserta Didik Usia Dini yang digelar oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Natuna bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Natuna pada1 Agustus 2025 di TK Negeri 002 Bunguran Timur, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut kerja sama pemerintah daerah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memperluas edukasi antikorupsi hingga ke lingkungan pendidikan. Inspektorat Natuna menilai bahwa menanamkan nilai integritas sejak usia dini merupakan strategi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang berkarakter, berani berkata jujur, dan terbiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, anak-anak dikenalkan dengan pemahaman sederhana tentang arti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Materi diberikan dengan pendekatan yang menyenangkan melalui cerita bergambar, permainan interaktif, hingga Penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya, agar pesan-pesan moral yang disampaikan dapat ditangkap dengan mudah oleh peserta didik dan meninggalkan kesan yang kuat.

Keterlibatan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Natuna turut memperkaya jalannya kegiatan. Melalui peran para ibu, nilai-nilai pendidikan karakter dapat lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Hal ini sejalan dengan komitmen DWP untuk mendukung terciptanya keluarga berintegritas yang menjadi pondasi utama pembangunan bangsa.

Selain memberikan pemahaman tentang bahaya korupsi, kegiatan ini juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menolak segala bentuk kecurangan sejak dini. Dengan cara sederhana, anak-anak diajak untuk selalu berkata jujur, menghargai aturan, berbagi dengan teman, serta menghindari perilaku mengambil sesuatu yang bukan miliknya.

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan pesan moral yang mengajak peserta didik untuk menjadikan kejujuran sebagai kebiasaan, menjunjung disiplin dalam setiap tindakan, dan berani menolak segala bentuk perilaku tidak benar. Dengan kolaborasi berbagai pihak, Natuna berkomitmen menumbuhkan budaya antikorupsi yang kuat mulai dari lingkungan pendidikan paling dasar.